Monday, November 10, 2014

Jajanan Khas Jepang

DORAYAKI



Dorayaki (どらやき。銅鑼焼き、ドラ焼き?) adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.
Menurut cerita yang bisa dipercaya, kue dinamakan Dorayaki karena bentuknya yang mirip gong (bahasa Jepang: dora). Menurut cerita lain, pendekar bernama Saito Musashibo Benkei adalah pencipta Dorayaki. Benkei menderita luka dan harus dirawat di rumah penduduk. Setelah sembuh, Benkei memanggang adonan dari campuran air dan tepung terigu di atas gong. Hasilnya berupa kue bundar berisi selai kacang kemudian diberikan kepada orang yang merawatnya sebagai ucapan terima kasih. Masih ada beberapa cerita lain tentang asal-usul Dorayaki sehingga sulit memastikan cerita mana yang paling benar.

OKONOMIYAKI


Okonomiyaki (お好み焼き?) adalah makanan Jepang dengan bahan tepung terigu yang diencerkan dengan air atau dashi, ditambah kol, telur ayam, makanan laut atau daging babi dan digoreng di atas penggorengan datar yang disebut teppan.
Dalam bahasa Jepang, okonomi berarti "suka-suka" (yang disuka, yang diinginkan) dan yaki berarti "panggang" (istilah "goreng" hanya digunakan di Jepang bila makanan digoreng dengan minyak yang sangat banyak). Sesuai dengan namanya, lapisan atas (topping) okonomiyaki bisa disesuaikan dengan selera orang yang mau memakan.

MOCHI


Mochi (Jepang: 餅; Hanzi: (麻糬)) adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun.

TAKOYAKI


Takoyaki (たこ焼き?) nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya.
Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan untuk dibawa pulang. Sewaktu ada matsuri sering dijumpai kios penjual takoyaki sebesar bola tenis (jambotako) yang menjual takoyaki secara satuan.

WAGASHI


Wagashi (和菓子?, kue Jepang) adalah istilah bahasa Jepang untuk kue dan permen tradisional Jepang. Istilah wagashi digunakan untuk membedakan kue tradisional Jepang dengan kue dan permen dari Barat (Yōgashi) yang diperkenalkan orang Eropa ke Jepang sejak zaman Meiji. Kue dari Tiongkok yang diperkenalkan duta kaisar ke Dinasti Tang, dan kue yang disebut Namban-gashi yang diperkenalkan misionaris dari Eropa juga digolongkan ke dalam Wagashi.
Kue tradisional Jepang yang digolongkan ke dalam wagashi umumnya adalah berjenis-jenis mochi, manjū, dango, dan buah kering. Wagashi umumnya dibuat sebagai kue yang dihidangkan dalam upacara minum teh, sehingga sebagian besar wagashi hanya memiliki satu rasa, yakni rasa manis. Dalam upacara minum teh, wagashi yang dihidangkan tuan rumah harus dihabiskan sebelum meminum teh yang mungkin terasa pahit atau sepat.

TAIYAKI


Taiyaki (たい焼き、鯛焼き、たいやき、タイヤキ?) adalah kue Jepang berbentuk ikan. Bagian atas kue dipanggang terpisah dengan bagian bawah kue. Setelah kue hampir matang, keduanya disatukan dengan selai kacang merah. Kue ini juga sering diisi dengan cokelat, custard, keju, atau sosis. Sama halnya dengan adonan dorayaki atau panekuk, adonan taiyaki dibuat dari campuran tepung terigu, gula pasir, baking powder, telur ayam, dan air.
Dalam bahasa Jepang, tai (鯛?) adalah sebutan untuk semua ikan dari familia Sparidae. Loyang untuk memanggang kue berbentuk ikan, sehingga disebut taiyaki (dalam bahasa Jepang, yaki berarti panggang). Taiyaki kualitas terbaik biasanya dinilai lewat isi selai kacang merah yang sampai di bagian ekor.

KOMPEITO


Kompeito (金平糖, 金米糖, 金餅糖, こんぺいとう?) adalah permen tradisional Jepang yang berbentuk seperti bintang berwarna-warni dan rasanya hanya manis. Sebutir permen umumnya berdiameter antara 5-10 milimeter. Nama "kompeito" berasal dari bahasa Portugis, confeito yang berarti gula-gula.
Kompeito bersama-sama dengan castella dan permen aruheitō diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 1550 oleh pedagang dari Portugal. Pada waktu itu, orang Jepang belum mengenal cara memurnikan gula. Pembuatannya yang membutuhkan gula dalam jumlah banyak membuat kompeito sempat menjadi makanan mewah dan langka. Pada tahun 1569, misionaris Portugal Luís Fróis antara lain mempersembahkan kompeito untuk Oda Nobunaga sewaktu berusaha mendapatkan izin melakukan pekerjaan misionaris di Jepang.

SENBEI


Senbei (煎餅,せんべい?) adalah makanan ringan asal Jepang yang dibuat dari tepung beras atau tepung serealia yang lain. Makanan ringan ini bisa berbentuk bundar, persegi, atau persegi panjang yang pipih, dan dimatangkan dengan cara dipanggang hingga berwarna kuning keemasan. Dibandingkan kerupuk, senbei jauh lebih tebal, dan berukuran lebih besar daripada okaki atau arare.
Walaupun jenis senbei tertentu rasanya manis, rasa senbei umumnya sedikit asin karena diberi garam (rasa selada). Variasi rasa senbei yang umum adalah senbei rasa miso, rasa kecap asin, dan rasa wijen. Senbei rasa kecap asin yang dibungkus dengan nori atau diberi nori pada permukaannya disebut nori senbei.
Senbei tradisional dipanggang dengan memakai api arang. Setelah matang, senbei dioles dengan campuran kecap asin dan mirin. Di daerah Kanto, penjual senbei memanggang dagangannya lembar demi lembar di tempat. Sementara itu, penjual senbei di daerah Kansai menjual senbei yang sudah dibuat di tempat lain.

KASHIWAMOCHI


Kashiwamochi (柏餅?) adalah kue Jepang yang dibuat dari tepung beras dengan isi selai kacang merah. Kue ini termasuk salah satu jenis mochi, dan disebut kashiwamochi karena dibungkus daun sejenis pohon ek (Quercus dentata, nama Jepang: kashiwa). Daun pembungkus tidak untuk dimakan.
Kashiwamochi merupakan hidangan istimewa untuk perayaan Hari Anak-anak pada tanggal 5 Mei di Jepang. Daun-daun tua dari pohon kashiwa tidak luruh sebelum pohon dapat membesarkan tunas menjadi daun baru. Oleh karena itu, kue ini dipercaya membawa nasib baik, dan dipakai sebagai simbolisme garis keturunan keluarga yang tidak terputus (orang tua tidak boleh mati sebelum anak-anak lahir).
Adonan kue ini dibuat dari tepung beras dan air. Adonan dibulatkan dengan tangan sebelum dipipihkan dan diisi selai kacang merah di bagian tengah. Adonan lalu dilipat dua hingga berbentuk setengah lingkaran, dan dimatangkan dengan cara dikukus. Setelah kue matang, kue dibungkus satu per satu dengan daun kashiwa yang membuat kue beraroma khas.

MELON PAN


Melon pan atau roti Melon adalah roti manis dari Jepang. Roti ini dibuat dari adonan yang diperkaya dengan adonan kue lapisan tertutup yang tipis dan renyah. Melon pan juga di variasikan denagn tambahan chocolate chips, karamel, sirup, sirup maple, krim, ataupun puding.

No comments:

Post a Comment